saya besar di keluarga yang (entah kenapa) sangat canggung utk bilang kangen, sayang, dan hal2 semacam itu..mungkin karena kami dididik untuk menganggap perhatian dan kepedulian jauh lebih berarti dari kata2 tadi yg kadang sangat artificial..tapi sekarang, di tengah-tengah mendungnya kota cimahi, di dalam kelas kebidanan yang sedang saya instruksikan utk bersiap-siap kuis farmakologi, tiba2 sy sangat kangen adik saya…
Banyak orang bilang dia aneh..bapak sy malah sangat kuatir dengan ‘pencariannya’ tentang Ketuhanan yang membuat dia kadang2 menulis hal-hal yang menurutĀ bapak saya ekstrim (tapi ttp saya salut, karena kadar khawatir bapak saya sangat terkendali., bapak2 lain mungkin sdh memasukkan adik sy ke pesantren)..di sisi lain, (katanya) banyak teman2nya yang sangat mengagumi tulisan dan pikiran2nya dan menganggap dia hebat. entah seberapa benar itu.
buat saya sendiri, di saat saya sedih dan ingin sekali cerita ke orang lain, seperti sekarang ini, dia lah yang melintas di pikiran sy..sebetulnya curhat sm dia tdk pernah memberikan solusi, beda dgn curhat dgn orang lain, kaka atau sahabat saya, misalnya..tapi reaksinya yang tidak pernah berlebihan, malah cenderung tidak terlalu peduli, dan selalu aneh karena sy peduli dgn hal2 yg buat dia ‘sampah’, dan teori2 psikologinya yg kadang sok tahu bgt selalu bisa membuat sy merasa lebih baik..
u’re the one who makes ur life seems so dramatic…stop being a drama queen..
adik saya tdk pernah secara frontal bilang seperti itu..dia lebih suka kata2 sarkas seperti “aku heran kenapa orang2 sepertimu memutuskan untuk menikah dan punya anak, padahal ada banyak hal lain yg bisa dilakukan…” kaka2 lain mungkin marah atau menangis, atau biasa2 saja, tapi saya mendapat pencerahan….”saya bisa saja tidak menikah di saat sy menikah dulu, masuk perusahaan farmasi terkemuka, jadi wanita karir yg sukses, atau malah keliling indonesia seperti cita2 saya, atau cari beasiswa s2 di luar negeri, atau atau atau…tapi ini pilihan saya, tanpa ada seorang pun yg memaksa..kalau paket pilihan sy plus plus dgn dinamikanya, ya sy harus menerima..”
sama seperti dia..kalau tdk mau pusing..ya silakan memilih menjadi seperti orang kebanyakan..tidak perlu banyak bertanya..tapi kalau tdk bertanya, siap2 sesat di jalan seperti juga orang kebanyakan..
yaaaa, kuisnya dah selesai, kalau kamu baca tulisan ini, jgn dianggap ya…careful where u stand..